News / Kegiatan Provinsi
8 Juni 2017

TUHAN  SENANTIASA  MENYEDIAKAN

Sudah  lama  Uskup  Tanjungkarang  (Lampung)  meminta  kongregasi  SND  untuk  membuka  karya  baru  di  Wilayah  Keuskupan ini. Pesan  itu  disampaikan  oleh  Romo  Bambang  kepada  Sr  Maria Martha. Namun baru pada tanggal 11 Januari 2017 Sr  Maria  Robertin, Sr  Maria  Martha  dan  Sr Maria Monika mengadakan  observasi  di  kota  gajah  Lampung.  Hari  pertama  berkunjung  ke  Keuskupan, para Suster menanyakan tentang kesungguhan  tawaran  Bapak  Uskup  dan  melihat  kemungkinan  karya di sana.  Kami diterima  dengan  ramah  oleh  Mgr  Yohanes  Harun  Yuwono  dan Romo  Bambang.  Sesudah  itu  kami  menuju  kerumah  adik  Sr  Martha, Ibu  Aloysia  Yati & Bapak  Markus. Malam  hari  kami  terlibat  dalam  doa  1000  hari  meninggalnya  ayah  Sr  Martha, kami  menyaksikan  betapa  guyup  rukun  persatuan  umat  disini. saya  bertemu  Romo  Stefanus  Widyantoro  penanggung  Jawab  Majalah  Keuskupan  NUNCIUS, dan  dalam  perbincangan  saya  diminta  menulis  rubric  BERHENTI  SEJENAK  untuk  REFLEKSI pada  Majalah  itu  yang  terbit  setiap  bulan, gayungpun  bersambut, dengan  alasan, sebelum  berkarya, setidaknya  Suster  SND  sudah diketahui  keberadaannya  di keuskupan  Tanjung  Karang. Saya  mulai  mengisi  majalah  itu  di  bulan  April, dan  sudah  melihat  hasil  tampilannya  sangat  memuaskan, disaat  saya  berkunjung ke sana untuk kedua kalinya. 

Pagi  hari  tanggal 12 Januari 2017  kami  observasi  tempat  berkunjung di  Paroki  Kota  Gajah  yang  Asri, disambut  ramah  dengan  Romo  Frizt, kunjungan  hanya  sejenak, kami  lanjutkan  ke Paroki  St  Lidwina (Bandar  Jaya), Lampung  Selatan dimana  kami  diberitahu  oleh  Bapak  Uskup  bahwa  tempat  ini  membutuhkan  kehadiran  kami, disamping  itu  juga karya  merawat  anak-anak  DIFABEL yang  dikelola  oleh  YAYASAN  PELITA  KASIH  Keuskupan. Kami  disambut  ramah  oleh Romo  Agustinus  Suranto, Pastur  paroki  dan  Romo  Thomas  Jamlean serta  Bp  Naingolan  Lambok, selaku  ketua  Yayasan  Sekolah  Yos  Sudarso. Kami  diajak  melihat  lokasi, sekolah  TK, SD, SMP Yos  Sudarso di Bandar  Jaya dan Bekas  SMA Yos  Sudarso yang  sekarang  sebagian  gedungnya  disewa  untuk  STIKIP (Sekolah  Tinggi Ilmu  Keguruan)  sedang  sebagian  gedung  dibiarkan  tidak  terawat.

Setelah  kami  observasi  dan  melihat situasi kemungkinan  karya  disana. Saya  mulai  menulis laporan  dan  menggambarkan situasi  di Keuskupan  Tanjung  Karang,  mengajukan  permohonan kepada  Sr  Mary  Kristin  dan  Sr  Mary Sreeja untuk  membuka  karya  baru. Permohonan  kami  diijinkan. Maka  kami  segera  memberitahukan  kepada  Bapa  Uskup. Beliau  menindak lanjuti  dan  meminta  kami  untuk  selalu  berkomunikasi  dengan  Sekretarisnya. Akhirnya  kami  SND  menerima  panggilan  untuk  datang ke Keuskupan  Tanjung  Karang.

Tanggal  15 Mei 2017 kami  bertiga (Sr Maria  Martha, Sr. Maria Etha, Sr Maria  Monika) berangkat ke Tanjung Karang Lampung, terbang  45 menit  dan  dijemput  oleh  Bapak  Suyitno, menuju  Wisma  Albertus,  Rumah  Retret  dan  tempat  penginapan. Sore  hari  jam  17.00  kami  ke  Keuskupan untuk  tanda  tangan  kontrak. Bapak  Uskup begitu  kebapakan  dan mengungkapkan  dengan  detail  kerjasama dengan  SND, kami  dipercaya  untuk mengelola  Sekolah  Yos  Sudarso  yang  terdiri  dari  TK, SD, SMP, juga  akan  direnovasi Gedung  bekas  SMA  Yos  Sudarso untuk dijadikan asrama  Puteri, kami  juga  ditawari untuk  mengelola  Yayasan  Pelita  Kasih  yang  mengurus  anak-anak  Difabel.

Dengan  penuh  harapan  dan  doa  semoga  karya baru di Keuskupan  Tanjung  Karang Lampung akan menghasilkan buah melimpah dan menjelmakan Spiritualitas Inkarnasi  Kristus dan Bertumbuh menghasilkan relasi  yang  Berbuah dan  menjadi  Satu  dalam  Keragaman AMIN.

Oleh  Sr. Maria  Monika  SND   

SHARE THIS ON: